Bidang-bidang Akuntansi

tujuan akuntansi
Adapun beberapa bidang dari akuntansi yang telah diakui dan dikelompokkan menjadi 13 bidang, antara lain:
  1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
  2. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)
  3. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
  4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
  5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
  6. System Informasi Akuntansi (Accounting Information System)
  7. Akuntansi Penganggaran (Budgeting)
  8. Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting)
  9. Akuntansi Public (Public Accounting)
  10. Akuntansi Pendidik
  11. Akuntansi Perilaku
  12. Akuntansi Forensik
  13. Akuntansi Intern

Siklus Akuntansi

siklus akuntansi adalah

1. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Pada dasarnya, dalam pembuatan laporan keuangan, maka setiap perusahaan akan memalu beberapa tahapan yang dikenal dengan siklus akuntansi perusahaan.
Tahapan tersebut antara lain seperti:
  1. Menganalisis sekaligus mencatat kegiatan transaksi ke dalam jurnal.
  2. Memindahkan aktivitas transaksi (posting) ke dalam buku besar.
  3. Menyiapkan daftar saldo yang belum disesuaikan.
  4. Menyiapkan sekaligus menganalisis data penyesuaian.
  5. Menyiapkan kertas kerja akhir periode yang bersifat opsional.
  6. Membuat ayat jurnal penyesuaian serta memindahkannya ke buku besar.
  7. Menyiapkan daftar saldo yang sudah disesuaikan.
  8. Menyiapkan laporan keuangan.
  9. Membuat ayat jurnal penutup serta memindahkannya ke dalam buku besar.
  10. Menyiapkan daftar saldo sesudah penutupan.

2. Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Dalam pembuatan laporan keuangan terutama pada perusahaan dagang memiliki prinsip yang sama.
Hanya saja ada sesdikit tambahaan jurnal khusus. Sebab hal itu guna menampung transaksi yang banyak dan juga berulang pada perusahaan dagang.
A. Tahap pencatatan
  1. Transaksi baik dengan internal maupun transkasi eksternal
  2. Pengumpulan dari berbagai bukti transkasi
  3. Pencatatan ke jurnal umum, jurnal khusus serta buku besar pembantu.
  4. Merekapitulasi jurnal umum serta jurnal khusus.
B. Tahap pengikhtisaran
  1. Membentuk Neraca Saldo
  2. Merancang Ayat Jurnal Penyesuaian
  3. Menciptakan Kertas Kerja (Worksheet) dalam wujud Neraca Lajur
C. Tahap Pelaporan Keuangan
  1. Penyusunan Laporan Keuangan
    1. Laporan Laba Rugi
    2. Laporan Perubahan Modal
    3. Laporan Neraca
    4. Laporan Arus Kas
  2. Merancang Ayat Jurnal Penutup
  3. Menciptakan Neraca Saldo selepas Penutupan
  4. Merancang Ayat Jurnal Pembalik

Laporan Keuangan Perusahaan

belajar akuntansi
Akutansi juga disebut sebagai bahasa bisnis. Karena merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi seputar keuangan terhadap pihak yang memerlukan.
Nah, dalam menyampaikan informasi tersebut maka harus dibuat laporan keuangan.
Laporan keuangan ini terdiri dari 4 jenis yang berbeda, diantaranya yaitu laporan neraca atau posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, serta laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Laporan posisi keuangan
Pengertian: sebuah daftar ekonomis yang di dalamnya berisi informasi mengenai asset hutan serta modal perusahaan dalam waktu tertentu.
2. Laporan laba rugi
Pengertian: laporan yang berisikan informasi seputar pendapatan serta beban pada waktu tertentu sehingga bisa diketahui jumlah laba atau rugi yang di dapatkan oleh perusahaan.
3. Laporan arus kas
Pengertian: laporan yang fungsinya untuk mengevaluasi kinerja dari perusahaan lewat struktur keuangan serta kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas di waktu yang akan datang.
Terdapat tiga komponen aliran kas pada laporan arus kas (statement of cash flow), antara lain:
  • Aliran kas yang asalnya dari operasional perusahaan
  • Aliran kas yang asalnya dari kegiatan investasi
  • Aliran kas yang asalnya dari kegiatan pendanaan
4. Catatan atas laporan keuangan
Pengertian: daftar rincian yang terdapat di dalam laporan keuangan yang berfungsi untuk menerangkan tentang rincian suatu produksi.