Pengertian Public Relations
Definisi public relation adalah
usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna
membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi
dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi (Coulsin-Thomas, 2002).
Pengertian
public relation adalah: Interaksi dan menciptakan opini publik sebagai
input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan profesi
yang profesional dalam bidangnya karena merupakan faktor yang sangat
penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan
dengan secara terus menerus karenapublic relation merupakan kelangsungan
hidup organisasi yang bersangkutan (Maria, 2002, p.7).
Hal
ini didukung oleh pendapat Alma yang mengatakan bahwa “public relation
adalah kegiatan komunikasi yang dimaksudkan untuk membangun citra yang
baik terhadap perusahaan” (2002, p.145). Sedangkan Marston mengatakan
“public relation adalah suatu perencanaan dengan menggunakan komunikasi
persuasif untuk mempengaruhi persepsi masyarakat” (1999, p.1). Scholz
(1999,p.2) mengatakan bahwa “public relation adalah suatu perencanaan
yang mendorong untuk mempengaruhi persepsi masyarakat melalui
pelaksanaan tanggung jawab sosial berdasarkan suatu komunikasi timbal
balik untuk mencapai keuntungan pada kedua belah pihak”.
Pengertian public relation secara umum dan khusus sebagai berikut:
1. Pengertian Umum
Public
relation adalah proses interaksi dimana public relation menciptakan
opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan
menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik,
bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya
pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. Crystallizing
Public
Opinion menyebutkan bahwa public relation adalah profesi yang mengurusi
hubungan antara suatu perusahaan dan publiknya yang menentukan hidup
perusahaan itu (Widjaja,2001).
2. Pengertian Khusus
Public
relation adalah fungsi khusus manajemen yang membantu membangun dan
memelihara komunikasi bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama
antara organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen, membantu
manajemen untuk mengetahui dan merespon opini publik, menjelaskan dan
menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik,
membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan
secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu
mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian dan teknik suara yang
layak dalam komunikasi sebagai alat utama (Maria, 2002). Dalam buku
dasar-dasarpublic relation (Wilcox dan Cameron,2006,p.5) juga mengatakan bahwa “public relations is a management function, of a continuing and planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding,
sympathy, and support of those with whom there are or maybe concerned
by evaluating public opinion about themselves, in order to correlate, as
far as possible their own policies and procedures, to achieve by planned and widespread information more productive corporation and more efficient fulfillment
of their common interests”. yang kurang lebih memiliki arti public
relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan
dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau lembaga umum
dan swasta untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan
dukungan dari mereka yang mempunyai hubungan atau kaitan, dengan cara
mengevaluasi opini publik mengenai organisasi atau lembaga tersebut,
dalam rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi
kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang
terencana dan tersebar luas.
Definisi
lainnya masih menyebutkan bahwa PR adalah sebuah fungsi manajemen,
seperti yang disebutkan oleh Cutlip, Center, & Brown :
PR
adalah fungsi manajemen secara khusus yang mendukung terbentuknya
saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerja sama
antara organisasi dengan publiknya, (Cutlip, Center & Brown,
II000:4)
Beberapa tokoh dalam dunia komunikasi memberikan batasan-batasan atau definisi tersendiri tentang PR antara lain yaitu:
· John E. Marston (Modern Public Relation, 1979): “Public Relations is planned, persuasive coomunication designed to influence significant public”
· Robert T. Relly (The Action of Public Relation, 1981):
“Public
Relations Practice is the art and social science of analyzing trends,
predicting their consequences, counseling organizations leaders, and
implementing planned program of action which serve both the
organization’s and the public interest.
· IPRA, “Public Relations merupakan suatu kegiatan yang bertujuan memperoleh good will, saling pengertian, citra baik dari masyarakat.”
· J.C. Seidel, Public Relations Director Of Housing, State of New York (dalam Saoemirat dan Ardianto, II00II : 1II), yang berbunyi :
“Public
Relations adalah proses yang terus menerus dari usaha-usaha manajemen
untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para pelanggannya, para
pekerjanya, dan masyarakat luas, ke dalam dengan mengadakan analisis dan
perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, ke luar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan”.
· Sukatendel (1990) dalam Ardianto (II004):
“Suatu
metode komunikasi untuk penciptaan citra positif dari mitra institusi
atas dasar kesadaran untuk menghormati kepentingan bersama.”
Dalam definisi yang diungkapkan tersebut terdapat sejumlah butir penting yaitu:
v Public Relations (PR)
adalah sebuah ilmu yang cabang keilmuannya berasal dari ilmu
komunikasi. Sebagai suatu cabang keilmuan maka PR bukan sekadar isu
semata tetapi mempunyai dasar berpikir yang dapat dijelaskan dan
dipertanggung jawabkan melalui metode logika tertentu layaknya pengujian
terhadap cabang keilmuan lainnya.
v Citra
adalah obyek dari PR yang telah menjadi kebutuhan dari institusi
layaknya sumber daya yang telah ada seperti sumber daya manusia, sumber
daya keuangan, sumber daya peralatan bahkan sumber daya pengetahuan.
v Mitra
adalah subyek dari PR disamping institusi itu sendiri. Mitra adalah
bagian dari operasi sebuah institusi, tanpa mitra sebuah institusi tidak
dapat berjalan.
v Kepentingan bersama
adalah apa yang hendak dicari oleh II (dua) institusi dalam koneksi
satu dengan yang lain. Contoh yang nyata pembeli dan penjual mempunyai
tujuan bersama yaitu tercapai kesepakatan untuk melakukan transaksi jual
beli.
· Public
Relations menurut definisi yang dirumuskan oleh IPR (Institute Public
Relations) adalah praktek humas yang dilangsungkan secara terencana dan
berkesinambungan (terus-menerus) dalam rangka menciptakan dan
mempertahankan niat baik (goodwill), serta sikap-sikap yang saling pengertian yang bersifat timbal balik (Mutual Understanding) antara suatu organisasi atau perusahaan dengan segenap khalayaknya. (Frank Jefkins, 1996:8)
· Dalam
Kongres I Asosiasi PR Sedunia di Mexico City tahun 1978 diperoleh
kesepakatan tentang definisi PR Sebagai seni sekaligus ilmu sosial yang
menganalisis berbagai kecenderungan, memperkirakan setiap kemungkinan
konsekuensi darinya, memberi masukan dan saran-saran kepada pemimpin
organisasi, serta menerapkan program-program tindakan yang terencana
untuk melayani kebutuhan organisasi atau kepentingan khalayak
· Frank Jefkins (1995 : 9):
“Public
Relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang
terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi
dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian”.
Dari
beberapa definisi di atas, terdapat beberapa kesamaan konsep yang dapat
ditarik sebagai kata kunci untuk definisi PR tersebut, yaitu :
v Deliberate, artinya kegiatan PR pada dasarnya adalah kegiatan yang disengaja.
v Planned, artinya kegiatan PR adalah kegiatan yang terorganisir rapi atau terencana.
v Performance, artinya PR yang efektif harus didasarkan pada kebijakan dan penampilan yang sesungguhnya.
v Public Interest,
artinya alasan mendasar dari suatu kegiatan PR adalah untuk memenuhi
kepentingan publik dan tidak semata-mata untuk membantu organisasi
meningkatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
v Two ways communications, artinya pada dasarnya dalam kegiatan PR harus terjadi pertukaran komunikasi.
v Management functions, artinya PR paling efektif jika ia menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan dalam sebuah manajemen organisasi.
Dari
berbagai batasan PR di atas di atas dapat ditarik konsep bahwa untuk
memahami dan mengevaluasi berbagai opini publik atau isu public yang
berkembang terhadap suatu organisasi/perusahaan. Dalam kegiatannya PR
memberikan masukan dan nasihat terhadap berbagai kebijakan manajemen
yang berhubungan dengan opini dan isu publik yang tengah berkembang.
0 Komentar
Di harapkan Komentar yang bermanfaat